Batu Bata Magnesit Leburan diproduksi dengan kandungan magnesium oksida lebih dari 90% sebagai bahan baku dan periclase sebagai fase kristal utama setelah dihancurkan, direnungkan, dicetak, dibakar, dan dikeringkan dalam suhu tinggi. Batu Bata Magnesit dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis batu bata magnesit yang terbakar dan batu bata magnesit yang tidak terbakar Batu Bata Magnesit terutama digunakan dalam tungku listrik, terowongan kiln, tanur putar dan tungku kaca dengan sifat tahan api yang tinggi dan ketahanan erosi terak alkali yang baik.
Item | Batu Bata Magnesia yang menyatu | ||||
---|---|---|---|---|---|
Kelas | FMB-92 | FMB-95 | FMB-96 | FMB-97 | FMB-98 |
MagO (%) | 92.5 | 95.2 | 96.1 | 96.65 | 97.2 |
CaO (%) | 1.8 | 1.55 | 1.35 | 1.3 | 0.98 |
SiO2 (%) | 3.5 | 1.95 | 1.32 | 1.1 | 1 |
0.2Mpa Refraktilitas Di Bawah Beban T0.6 ℃ | 1600 | 1700 | 1700 | 1701 | 1702 |
Kekuatan Penghancuran Dingin (Mpa) | 80 | 85 | 85 | 84 | 86 |
Kepadatan Massal g / cm³ | 2.96 | 2.98 | 3.05 | 3.06 | 3.08 |
Porositas Nyata % | 15.5 | 15.2 | 14.7 | 14.8 | 14.6 |
1. Good slag resistance. 2. High refractoriness. Up to 2000 degrees. 3. Good thermal conductivity and hydration, but poor high temperature volume stability. 4. High load softening temperature, between 1500-1550 degrees.
Fused magnesia bricks are used in steelmaking furnaces, glass kilns, and cement rotary kilns to endure high – temperature and resist corrosion.